Jumat, 23 April 2010

Belu Usulkan Pembangunan Jalan Lingkar Perbatasan RI-TL

TEMPO, Kupang - Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengusulkan kepada pemerintah provinsi dan pusat untuk kelanjutan pembangunan jalan lingkar sabuk perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Sesuai hasil Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) daerah, prioritas utama pemerintah Kabupaten Belu adalah pembangunan jalan dan jembatan lingkar sabuk perbatasan antar Indonesia-Timor Leste.

"Usulan ini sudah dimasukkan dalam rencana program pembangunan tahun 2011," kata Kepala Bappeda Belu, Falentinus Pareira.

Usulan ini, katanya, telah disampaikan ke pemerintah provinsi yang menggelar Musrenbang tingkat provinsi, Sabtu (24/4). Hal itu juga akan disampaikan ke pemerintah pusat agar pembangunannya dapat dilaksanakan tahun 2011 mendatang.

Menurut dia, pembangunan jalan lingkar sabuk perbatasan Indonesia-Timor Leste mencapai 212,35 Kilometer (km) dimaksudkan untuk lancarnya mobilisasi barang dan penumpang ke ruas jalan kolektor dan arteri primer.

Dengan rincian, lanjutan rehabilitasi ruas jalan Atambua-Weluli dengan target 20 km, peningkatan kondisi jalan (pengerasan) ruas lingkar sabuk perbatasan RI-TL dengan target 62,75 km.

Peningkatan status jalan provinsi menjadi jalan negara, sepanjang 73 km, diantaranya ruas jalan sepanjang 40,8 km yang akan mengakses perbatasan Turiskain.

Ruas jalan Webua-Motamasin sepanjang 23 km, akses perbatasan Motamasin dan ruas jalan Atambua-Haliwen-Salore panjang 9,4 km. Selain itu, peningkatan status ruas jalan kabupaten menjadi jalan provinsi sebanyak empat ruas jalan dengan target 60,3 km.

Dia menambahkan, usulan lainnya yang juga disampaikan ke provinsi maupun pusat, yakni pembangunan embung (waduk) teknis sebanyak dua buah di Kecamatan Kakulukmesak (Embung Rotiklot) dan Kecamatan Lamaknen (embung Balokama). "Pembangunan embung juga kita usulkan ke pemerintah provinsi dan pusat untuk dibangun tahun 2011," katanya.

Hal lain yang diusulkan, lanjutnya, yakni perluasan Pelabuhan Atapupu, sehingga bisa dilabuhi kapal dengan tonase 5.000 gros ton (GT) dari kondisi sekarang hanya 2.000 GT. YOHANES SEO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar