Minggu, 04 April 2010

RSUD Kupang Gusur Pedagang

TEMPO Interaktif, Kupang - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Johanes Kupang berencana menggusur pedagang kaki lima (PKL) untuk membangun ruang bersalin dan ruang bayi di lokasi itu.

"Kami akan kembangkan rumah sakit ini, sehingga PKL yang ada di sekitarnya harus direlokasi ke tempat lainnya," kata Wakil Direktur RSUD Johanes Kupang, dokter Hariani In Rantau di Kupang, Ahad (4/4).

Menurut dia, areal yang selama ini digunakan untuk parkir tepat di depan rumah sakit akan dibangun ruang bersalin dan ruang bayi, sehingga areal parkir akan dipindahkan ke areal yang selama ini ditempati PKL. "Kami sudah sampaikan ke PKL untuk membongkar sendiri lapak mereka," katanya.

Penggusuran PKL ini, lanjutnya, harus dilakukan tahun ini, karena sudah diprogramkan oleh manajemen rumah sakit. "PKL yang digusur akan direlokasi ke belakang rumah sakit ini," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD NTT, Jimi Sianto yang memantau rencana penggusuran PKL tersebut meminta manajemen rumah sakit untuk menunda penggusuran ini hingga PKL mendapatkan tempat layak. "Sebelum ada tempat yang layak bagi PKL, kami minta agar penggusuran ini dipending dulu," katanya.

Lokasi yang disiapkan manajemen rumah sakit di belakang rumah sakit akan mematikan usaha para PKL, sehingga harus dicari alternatif lokasi lainnya.

Walaupun minta penggusuran ditunda, namun ia mendukung rencana rumah sakit untuk membangun ruang bersalin dan bayi di depan rumah sakit itu. "Kami dukung pembangunan itu, tapi jangan korbankan PKL. Harus ada tempat yang layak bagi mereka untuk berdagang," katanya.

Pantuan wartawan di RSUD Johanes Kupang, PKL mulai membongkar sendiri lapak mereka. "Kami terima keputusan manajemen rumah sakit, namun jangan kami dirugikan," kata seorang PKL, Mengi Kota.

Selama ini, menurut dia, PKL setiap bulan membayar iuran sebesar Rp100 ribu ke koperasi rumah sakit ini. "Kami minta direlokasi ke tempat yang layak," katanya.

YOHANES SEO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar