Minggu, 21 Maret 2010

Hamil, Empat Siswa SMKN 3 Kupang Batal Ikut Ujian Nasional


TEMPO Interaktif, Kupang – Sebanyak empat siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak dapat mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (22/3) hari ini, karena empat pelajar tersebut diketahui hamil sebelum pelaksanaan UN yang digelar secara serempak di seluruh Indonesia.

Wakil Kepala SMKN 3 Kupang Bidang Kurikulum, In Walunguru kepada wartawan di sela-sela kegiatan UN di sekolah tersebut, Senin (22/3) menjelaskan, jumlah peserta UN yang terdaftar tahun ini sebanyak 175 siswa, namun empat siswa di antaranya mengundurkan diri, karena diketahui hamil sebelum pelaksanaan ujian, maka jumlah siswa SMKN 3 yang ikut UN tahun ini sebanyak 171 orang.

“Kami ditelepon oleh orang tua empat siswa ini bahwa anak mereka mengundurkan diri, karena diketahui hamil," katanya.

Empat orang ini, lanjut dia, dua siswa dari Kelas Tata Boga, satu siswa dari Akomodasi Perhotelan dan satu siswa lainnya dari Kelas kecantikan. Namun, ia enggan menyebutkan nama siswa tersebut.

Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya yang dikonfirmasi terkait siswa yang tidak ikut UN mengatakan, untuk siswa yang hamil diperbolehkan mengikuti UN, karena tahun ini pemerintah telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan ujian. Dimana, siswa yang tak bisa mengikuti UN akan diberikan kesempatan mengikuti ujian susulan dan jika tidak lulus dapat diperkenankan mengikuti ujian ulang.

Karena itu, gubernur melihat bahwa peristiwa keempat siswa yang tidak mengikuti UN lantaran hamil tersebut terletak pada siswa itu sendiri. “Jadi mungkin mereka malu jadi mengundurkan diri. Namun, mereka masih bisa ikut ujian susulan dan ujian ulangan," katanya.

Sedangkan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) NTT, Thobias Uly menjelaskan, hinggal pukul 12.00 Wita dirinya belum mendapat laporan tentang jumlah siswa yang tidak mengikuti UN.

Menurut dia, UN tahun ini diikuti 36.485 siswa SMA/MA/SMA SLB dan 12.038 siswa SMK tersebut berjalan aman dan lancar. Berbagai kesiapan, seperti try out yang dibuat sekolah sebelum pelaksanaan ujian membuat persiapan siswa menghadapi UN cukup baik.

Karena itu, ia berani menargetkan kelulusan tahun ini mencapai 80 persen walaupun standar kelulusan tahunini 5,50. “Sampai sekarang belum ada keluhan kekurangan naskah ujian atau keluhan lainnya, sehingga saya optimis target kelulusan 80 persen bisa tercapai,” katanya. YOHANES SEO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar