Kamis, 18 Maret 2010

Ratusan Siswa di Flotim Terancam Tidak Ikut Ujian Nasional


TEMPO Interaktif, Kupang - Ratusan siswa kelas III SMA dan SMP di Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam tidak ikut Ujian Nasional (UN) yang akan digelar 22 Maret mendatang.

Hal itu terjadi pascaperang kampung yang terjadi antara Desa Lamahala dan Horowura pada awal Maret lalu. Ratusan siswa dari dua desa itu belajar di sekolah yang sama, yakni SMA Lamahala, di Desa Lamahala.

"Kami sedang berupaya untuk mendamaikan kedua warga desa tersebut, sehingga anak-anak mereka bisa mengikuti UN," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Flores Timur, Ankletus Taka yang dihubungi di Kupang, Kamis (18/3).

Menurut dia, Dinas Pendidikan juga telah berkoordinasi dengan SMAN I Larantuka untuk menitipkan ratusan siswa tersebut agar bisa mengikuti ujian nasional di sekolah tersebut. "Kami akan titipkan siswa kelas III ini ke salah satu sekolah di Larantuka," katanya.

Sementara itu, Kepala Urusan Kurikulum SMAN I Larantuka, Yakobus Milan mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi dari Dinas Pendidikan tentang rencana penitipan ratusan siswa untuk mengikuti ujian nasional di sekolah itu.

Namun, menurut dia, pihaknya akan tetap menerima siswa yang akan dititipkan. Namun ia kuatir hasil ujian nasional dari siswa tersebut akan merosot, karena faktor psikologis pascakonflik di wilayah mereka. "Kami berharap siswa bisa konsentrasi mengikuti ujian nasional, walaupun secara psikologis tentunya akan mengganggu," katanya.

Dua desa di Kabupaten Flores Timur terlibat peperangan akibat sengketa tapal batas. Upaya penyelesaian yang difasilitasi oleh pemerintah daerah setempat belum menemui kata sepakat. YOHANES SEO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar