Jumat, 19 Maret 2010

Imigran Afghanistan Tolak Kembali ke Negaranya


TEMPO Interaktif, Kupang -Imigran gelap asal Afghanistan yang terdampar di Pulau Raijua, Kabupaten Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur meminta agar Polisi Indonesia melepas mereka untuk melanjutkan perjalanan ke Australia, karena mereka menolak dikembalikan ke negaranya.

"Kami tidak ingin kembali ke negara kami, karena kami ingin mencari kedamaian," kata Abbas, 33 tahun, salah seorang imigran di Kupang, (19/3). Sebanyak 66 imigran gelap yang semuanya laki-laki, malam tadi dievakuasi oleh Polisi Air Polda NTT dari kabupaten Sabu Raijua ke Kupang untuk selanjutnya dideportasi ke negaranya.

Menurut Abbas, ia bersama rekan-rekannya meninggalkan Afghanistan karena ingin mencari kehidupan yang lebih baik di Australia. "Di Afghanistan ada perang, tidak ada damai dan makanan. Kami ingin damai," katanya.

Ia berharap pemerintah Indonesia membolehkan mereka melanjutkan pelayaran menuju Australia, karena tidak ingin kembali ke negaranya. Selain itu, Abbas juga berharap polisi mengembalikan uang mereka secara utuh. "Polisi sita seluruh uang yang kami bawa. Banyak sekali. Kami percaya polisi Indonesia akan mengembalikan uang kami," katanya.

Sementara itu, Kepala seksi Operasi Pol Air Polda NTT, Komisaris Bayu mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan polisi hanya satu orang yang memiliki paspor, sehingga polisi menahan mereka dengan tuduhan memasuki wilayah Indonesia secara tidak resmi.

Menurut dia, jalur imigran illegal tujuan Australia yang sebelumnya mengunakan rute Lombok-Pulau Rote-Pulau Pasir, kini dialihkan dari Sulawesi-Pulau Sabu dan Raijua-Pulau Pasir.

Ini ditandai dengan mulai berkurangnya penangkapan imigran gelap di perairan Pulau Rote sejak lima bulan terakhir. Sebaliknya, penangkapan 68 imigran itu adalah kedua kalinya, setelah sebelumnya penangkapan 55 imigran di perairan Sabu pada 13 Januari lalu.

Terkait pengalihan rute penyelundupan imigran tersebut, tambah Bayu, polisi segera menempatkan sebuah kapal patroli di perairan Sabu dan Raijua untuk mengawasi imigran. "Kita akan tempatkan kapal patroli di perairan Sabu guna mengantisipasi masuknya imigran," katanya. YOHANES SEO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar