Selasa, 23 Maret 2010

NTT Kekurangan Tujuh Kapal Penyeberangan


TEMPO Interaktif, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan masih kekurangan tujuh kapal penyeberangan untuk melayani pelayaran di daerah tersebut.

"Idealnya NTT membutuhkan 18 kapal penyeberangan untuk membuka daerah yang terisolasir," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di sela-sela peresmian kapal motor pelayaran Ile Boleng di Kupang, Selasa (23/3).

Saat ini, menurut dia, NTT baru memiliki sebanyak 11 kapal pelayaran yang melayani 24 lintasan penyeberangan, sehingga NTT masih kekurangan tujuh kapal penyeberangan. "Kita masih kurang tujuh kapal pelayaran," katanya.

Dia mengatakan pemerintah daerah bekerja sama dengan Kementerian Perhubuungan secara bertahap akan menambah armada pelayaran untuk memenuhi kebutuhan kapal di NTT. "Kita secara bertahap akan memenuhi kebutuhan kapal di daerah ini," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pada 2011 mendatang Kementerian Perhubungan akan mengadakan delapan kapal penyeberangan. Dari delapan kapal penyeberangan itu, satu kapal akan diberikan bagi NTT. "2011, NTT akan mendapat tambahan satu kapal lagi," katanya.

Namun, ia berharap kapal-kapal bantuan yang diberikan kepada pemerintah NTT dapat dijaga dengan baik. Sering kali terjadi, pelampung kapal penyeberangan dicuri penumpang untuk dijadikan suvenir. Akibatnya banyak operator kapal penyeberangan di wilayah Indonesia bagian timur mengeluh kehilangan pelampung. "Kita ingin kapal dirawat agar digunakan dalam waktu lama. Jangan pelampungnya diambil untuk suvenir," katanya.

Terkait pelayaran antarpulau, katanya, harus terus didorong oleh pemerintah agar seluruh wilayah Indonesia dapat terhubung. Di NTT, misalnya, yang terdiri dari 566 pulau, sangat bertumpu pada transportasi penyeberangan. "Banyak pulau terpencil harus dihubungkan dengan penyeberangan," katanya.

YOHANES SEO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar