Jumat, 26 Maret 2010

Terminal Lintas Batas dengan Timor Leste Belum Dioperasikan


TEMPO Interaktif, Kupang - Terminal penumpang dan barang lintas batas yang menghubungkan Indonesia dengan Timor Leste di Mota'ain, Silawen Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini belum dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat.

Padahal, terminal tersebut telah diserahkan pengelolaannya dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah provinsi yang dilanjutkan ke Pemerintah Kabupaten Belu sejak 3 Februari 2010 lalu.

"Terminal ini belum dioperasikan, karena sarana-prasarana terminal masih minim," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Belu, Jossetiawan Manek yang dihubungi di Atambua, Jumat (26/3).

Selain sarananya masih minim, menurut dia, untuk perbaikan fasilitas yang rusak belum bisa dilakukan, karena anggarannya belum tersedia. "Ada beberapa bagian penting yang belum ada seperti portal, instalasi air, jembatan timbang dan genset. Kami kesulitan menambah fasilitas itu," katanya.

Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah Kabupaten Belu akan mengajukan dana perbaikan fasilitas pada perubahan anggaran nanti. "Anggaran perbaikan akan kita ajukan saat perubahan anggaran" katanya.

Walaupun masih banyak kekurangan pada terminal tersebut, namun pemerintah Kabupaten Belu bertekad mengoperasikan terminal tersebut pada Bulan April 2010 ini. "April ini, kita mulai mengoperasikan terminal ini," katanya.

Selain terminal lintas batas, tambahnya, rencananya tahun ini juga Pelabuhan Fery Teluk Gurita akan diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah kabupaten Belu.

Sementara itu, Pemerintah Kota Kupang juga akan membangun terminal bus internasional di atas lahan seluas 3,5 hektare sehingga bus-bus dengan tujuan ke dan dari Timor Leste dapat menyinggahi terminal tersebut.

YOHANES SEO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar